Ritme Pernapasan, Kunci Membangun Bangsa dari Karakter yang Kuat.
Oleh: Dr. H. Rusdan
Karakter adalah fondasi yang kuat bagi setiap individu untuk menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Karakter yang kuat akan membuat seseorang memiliki nilai-nilai luhur seperti kejujuran, amanah, keberanian, tanggung jawab, dan kasih sayang. Nilai-nilai luhur ini akan menjadi acuan dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Pembentukan karakter tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh waktu, usaha, dan komitmen yang kuat dari diri sendiri maupun lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk membentuk karakter adalah dengan memanfaatkan ilmu neurosains.
Neurosains adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf manusia, termasuk otak, saraf tepi, dan saraf otonom. Ilmu ini telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana otak bekerja dan bagaimana ia mempengaruhi perilaku manusia.
Salah satu hal yang telah dipelajari oleh neurosains adalah bahwa otak manusia memiliki kemampuan untuk berubah dan beradaptasi. Kemampuan ini disebut dengan neuroplastisitas. Neuroplastisitas memungkinkan otak untuk membentuk jaringan baru, bahkan pada orang dewasa.
Pembentukan karakter dapat memanfaatkan kemampuan neuroplastisitas otak. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur, otak akan membentuk jaringan-jaringan baru yang mendukung nilai-nilai tersebut. Jaringan-jaringan baru ini akan semakin kuat seiring dengan semakin seringnya tindakan-tindakan tersebut dilakukan.
Ritme Pernapasan untuk Meningkatkan Karakter. Salah satu cara untuk melatih neuroplastisitas otak adalah dengan menggunakan ritme pernapasan. Ritme pernapasan yang tepat dapat membantu otak untuk menghasilkan gelombang frekuensi tertentu.
Menurut Gunggung Riyadi, seorang pakar neurosains, manusia memiliki delapan gelombang frekuensi, tiga di jantung dan lima di otak. Frekuensi-frekuensi ini memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap perilaku manusia.
Frekuensi jantung yang rendah, yaitu very low (< 0,04 Hz) dan low (0,04 s.d. 0,15 Hz), berhubungan dengan saraf parasimpatik. Saraf parasimpatik berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang bersifat tenang dan relaks, seperti pencernaan, pertumbuhan, dan penyembuhan.
Frekuensi otak yang rendah, yaitu delta (0,5 s.d. 4 Hz), teta (4 s.d. 8 Hz), dan alfa (8 s.d. 12 Hz), juga berhubungan dengan saraf parasimpatik. Frekuensi-frekuensi ini berperan dalam meningkatkan kreativitas, intuisi, dan kecerdasan.
Dengan melakukan ritme pernapasan tertentu, kita dapat meningkatkan frekuensi jantung dan otak ke dalam rentang yang mendukung nilai-nilai luhur.
Pembentukan karakter adalah tugas yang mulia yang harus dilakukan oleh setiap individu dan masyarakat. Ilmu neurosains dapat menjadi salah satu alat yang efektif untuk membantu kita dalam membentuk karakter yang kuat.
Dengan memanfaatkan ritme pernapasan, kita dapat meningkatkan frekuensi jantung dan otak ke dalam rentang yang mendukung nilai-nilai luhur. Hal ini akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Mari kita bersama-sama belajar tentang ilmu neurosains dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membangun bangsa yang kuat dari karakter yang kuat.
Bayangkan betapa indahnya Indonesia jika semua warganya memiliki karakter yang kuat. Indonesia akan menjadi bangsa yang damai, sejahtera, dan maju. Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Wallahu A'lam Bishowab, Semoga Bermanfaat.
Tentang Penulis:
Dr. H. Rusdan, S.Pd., SH., MM.Pd., Lahir di Bandung Barat. Kepala Sekolah SMPN 3 Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. juga merupakan salah satu Anggota Dewan Pendidikan (WANDIK) Kabupaten Bandung Barat tahun 2022, Kepalas SMK Pembangunan Bandung Barat, Dosen LB dibeberapa Perguruan Tinggi di Purwakarta, Bogor dan Bandung, Menjabat sebagai Ketua MKKS SMK Kabupaten Bandung Barat periode 2020-2022. Menjabat sebagai Ketua KNPI. Juga Ketua Bidang Kelembagaan FKPMC RI Pusat. Selain itu juga merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Pembangunan Pemuda Bandung Barat, yayasan Doktor Rusdan Nasrudin, serta pendiri PAUD Azzahra Ceria, RA Azzahra, SD IT Sirnagalih, SMP 45 Cipongkor, dan SMK Pembangunan Bandung Barat. Penulis berbagai buku, jurnal Nasional, jurnal Internasional, artikel, berita, dan karya ilmiah tentang pendidikan. Beberapa buku yang telah ditulis antara lain "Motivasi Pendidikan dan Kesuksesan", "Asesmen dan Keberhasilan Pendidikan", "Landasan Pendidikan", dan "Psikologi Sosial", Psikologi Pendidikan", dan yang lainnya.
Sangat menginspirasi sekali
BalasHapus